Maret 25, 2009

- Bangga menjadi siswa SMA N 1 Yogyakarta

Saya heran dengan orang-orang di sekitar saya ( anak-anak teladan ). Banyak sekali yang secara simbolis maupun terang-terangan menyatakan tidak bangga dengan sekolahnya sendiri. Ada yang bilang nyesel masuk sma 1 , sma 1 cupu lah dan kata-kata kritik lainnya. Saya akui saya bukanlah orang yang bisa SANGAT SUKA dengan sesuatu atau pun bisa SANGAT TIDAK SUKA dengan sesuatu. Simpelnya, saya tidak pernah memfavoritkan sesuatu jadinya saya tidak pernah menyesal sekolah di teladan. Memang sangat sedikit sekali orang berwatak seperti ini sampai yang sekarang sudah hampir 3 tahun di teladan pun masih ada yang menyatakan TIDAK BANGGA dengan SMA 1. What’s wrong? 

Yang paling menonjol adalah karena SMA 1 dipandang ISLAMI banget. Bahkan masyarakat jogja sendiri mengakui, SMA 1 lebih Islami dibandingkan SMA Berbasis Islam di jogja. Seberapa Islami nya sih SMA 1? Hal yang paling sering diperbincangkan mengenai Islami di SMA 1 adalah HIJAB. Buat anda yang tidak tahu Hijab, hijab berarti pembatasan antara cowok dan cewek. Hampir di setiap acara sekolah, selalu ada pemisah antara siswa cowok dan cewek. Menurut saya, hijab adalah suatu Kebutuhan, dan tidak perlu berlebihan, maupun dilebih-lebihkan. Di pensi misalnya, contohnya Tutup Tahun teladan 08 yang lalu, hijab dibuat memanjang ¾ panjang area penonton. Mungkin memang terlalu panjang bila dibandingkan dengan jumlah penontonnya tapi yang akan saya bahas bukan hal itu. Kita tahu sendiri wanita adalah makhluk yang lemah lembut. Saat pensi, hampir selalu ada gerombolan pria-pria yang bergerombol ber-moshing ria. Bergoyang saat ada band tampil. Bergoyang memang tidak salah. Tapi apa perlu bergoyang dengan anarki? Saling membentur-benturkan tubuh ke orang lain, bergerombol memnbentuk lingkaran dan berputar-putar? Pendapat orang mungkin beda-beda dan tidak ada salahnya berpendapat. Mungkin menurut beberapa orang, bergoyang seperti itu adalah sesuatu yang OKE, KEREN dan ASIK. Dan hal-hal seperti ini tidak bisa dihindari. Dan para wanita pastinya akan buru-buru menjauh dari kerumunan pria pria keren itu karena takut terjatuh, terpukul dan sebagainya. Akibatknya mereka tidak bisa enjoy menikmati pensi. Itulah gunanya hijab. Para wanita yang merasa BUTUH HIJAB, ingin menikmati pensi tanpa gangguan ulah-ulah pria keren bisa masuk area hijab dimana mereka dapat merasa aman. Mereka yang betah dengan ulah-ulah pria-pria keren tidak perlu menggunakan hijab. Toh sekali lagi menurut saya, HIJAB yang efektif adalah HIJAB YANG TIDAK MEMAKSA DAN sekali lagi kita sendirilah yang tahu butuh hijab atau tidak.

Berbicara soal Islami lagi di SMA 1, apakah kita tidak bangga mempunyai sekolah yang masjid nya Lumayan ramai saat waktu shalat? Shalat wajib, bahkan shalat dhuha. Tidak mau kah kita menjadi penghuni surga esok hari ? ( nek iki rodo berlebihan ). Toh inilah nilai plus dari sekolah kita, yang menjadi salah satu faktor bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di teladan, yang ingin menginginkan buah hatinya menjadi manusia yang cerdas dan agamis.

Yang kedua, SMA 1, CUPU kah? Mm saya juga tidak begitu tahu definisi cupu itu apa tapi menurut saya banyak yang bilang TELADAN itu cupu karena peraturan yang terlalu ketat. Contoh, rambut cowok gondrong dikit akan ada yang siap mengeksekusi ( baca : Bapak Wakasek tercinta ) mm baju harus dimasukkan setiap saat. Mungkin saya tidak pantas membicarakan hal ini lhawong saya sendiri saja berambut gondrong dan kalok pake seragam sering TAK SENGAJA keluar. TAK SENGAJA J. Mari kita berpikiran positif dengan peraturan itu toh peraturannya SMA 1 meski terkadang berlebihan itu juga untuk kita sendiri, dalam rangka mempertahankan imej SMA 1 yang memiliki murid-murid yang sopan dan beradab di mata masyarakat. Contohnya sangat amat sedikit sekali siswa yang merokok. Itu di sekolah, gak tau kalok di luarnya. SMA 1 gak pernah tawuran. Apakah itu hal yang buruk?

Masih tidak bangga dengan SMA 1 ? Salah satu SMA favorit di jogja? Yang sering menghasilkan keluaran-keluaran yang cerdas?

Saya baru tahu istilah klithih belum lama ini. Jadi klithih adalah perbuatan menganiaya ataupun mengancam siswa sekolah lain. Jadi ceritanya, saya ada seminar dan melibatkan siswa sekolah lain. Kami dibagi dalam beberapa tim dan mendapat tugas. Nah untuk mengerjakan tugas itu, kami perlu keliling jogja. Dan perlu anda ketahui 2 orang teman saya buru-buru melepas seragam mereka dan berganti pakaian sebelum berkeliling. Kenapa? Karena mereka takut di-klithih anak sekolah lain. Bahkan salah satu dari mereka bercerita kalok dia beberapa kali sempat dikejar-kejar anak SMA xxx. Dan saya? Saya sering bepergian keluar sekolah masih dalam keaadaan berseragam, lewat sekolah lain dan Alhamdulillah belum pernah terjadi sesuatu. Karena itu tadi, siswa sma 1 ( insya Allah ) siswa yang cinta damai. HUT kemaren saya sebagai sie usaha jualan stiker teladan dan saya limpahkan ke anggota sie usaha. Dan kata salahsatu mereka, stiker kami dibeli beberapa anak sekolah lain. Mereka bilang stiker teladan adalah “stiker anti klithih”. Gak tau adek kelas saya itu bohong apa egak.

Bagaimana dengan Geng? Hampir di setiap sekolah selalu ada GENG yang menguasai sekolah, dan beranggotakan siswa sekolahnya tiu sendiri. Di teladan? Geng juga ada. Beberapa malah. Namun sampai sekarang belum pernah ( dan jangan sampai ) berbuat keributan atau pun mencoreng nama sekolah di mata publik. Kalau kita akan berkunjung ke sekolah lain, mungkin sampai di sana kita akan ditanyain sama panggedhe geng sekolah itu mengenai maksud dan tujuan. Teladan? Siswa sekolah lain yang mau ke sekolah kita tidak perlu takut akan mendapat masalah dengan siswa SMA 1 karena, SMA 1, Cinta Damai. Yeaaah.

Dan tidak ada yang sempurna, tak ada gading yang tak retak, dimana ada kelebihan di situ ada kekurangan, dimana ada gula disitu ada semut ( lhoh? -___- ) dan sekali lagi dalam hal ini saya bersikap subyektif menurut pandangan saya sendiri. Dan menurut saya, kekurangan nya SMA 1 itu adalah siswa nya yang terpecah belah dan tidak kompak.

Mengapa saya bilang begitu? Karena menurut saya kesadaran siswa untuk saling mendukung satu sama lain amat sangat kurang. Sebagai contoh, sebuah panitia mengadakan lomba gerak jalan antarkelas dan sebagainya, tapi yang ikut dan niat cuma beberapa. Ngadain Final Liga Teladan, gak ada yang nonton. Dan yang paling menonjol, setiap klub olahraga seperti basket futsal dan sebagainya mengikuti kompetisi, Teladan terkenal sebagai salah satu SMA miskin supporter. Tidak seperti SMA yyy yang kalok ada pertandingan pasti yang dukung ratusan dan seringkali mendapat penghargaan supporter terbaik. BAHKAN saya mengamati, di sekolah tersebut hampir di saat mensupport tim nya, ada satu guru BK yang turut datang dan mendukung. Bayangkan kalau Bu Esti atau pun Pak Wardani atau bahkan bu zan pak narlan dkk turut mendukung. WOW!!

Dan setelah saya pikirkan lagi, yang menjadi pangkal semua itu adalah RASA KURANG BANGGA KITA terhadap sekolah. Akibatnya, setiap ada siswa atau pun kelompok di SMA 1 yang menjadi juara suatu lomba, hanya orang / kelompok itu sendiri yang merasa bangga, pol-polan juga anak sekelasnya ( lihatlah tepuk tangan penerimaan piala saat upacara bendera ). Termasuk di dalamnya adalah perasaan pesimis, underestimate terhadap sekolah kita.

Sebagai contoh saat saya mengajak teman saya untuk mendukung tim xxx sma 1 yang mau tanding. Beberapa jawaban yang saya dapat adalah “Ahh! Paling kalah!” atau “Paling ntar yang nonton Cuma aku”. Bahkan kemaren pas DBL pas kita udah kalah, ada anak kelas 1 yang mengikuti sorakan Stece “stece bersatu tak bisa dikalahkan” tapi dnegan ganti lirik menjadi “ teladan bersatu tapi tetep kalahan”. Begitu juga saat ada acara lain yang diadakan di sma 1 seperti pensi dll. Rasa pesimis dan underestimate menyebabkan mereka memilih mengerjakan pekerjaan lain .

Hal ini juga bisa dilihat dengan melihat pernak-pernik berbau SMA 1 yang pol-polan cuma stiker. Jarang sekali ada kaos bertema TELADAN. Kalaupun ada hanya dimiliki segelintir orang. Oke mungkin rasa bangga seseorang tidak bisa diukur dengan stiker atau kaos dan sebagainya tapi kalau ditelaah ( heseh bahasaku ) lebih lanjut, hal-hal kecil ini memiliki makna tersendiri di dalamnya sebagai pemersatu.

Bayangkan kalau RASA BANGGA MENJADI SISWA SMA 1 tertanam kuat di dalam diri kita semua. Pasti persatuan dan kesatuan antar siswa semakin erat. Saling percaya satu sama lain, saling mendukung sama lain dan tidak meremehkan satu sama lain . setiap ada satu siswa menang, yang lain ikut senang. Setiap ada pertandingan, yang laen pada dateng pada ikut dukung. Tiap ada event anak-anak dalem dateng semua, terus ngajakin anak-anak luar.

Kesimpulan akhir saya, bagi anda yang menjadi siswa SMAN 1 Yogyakarta, BANGGALAH KALIAN MENJADI SISWA TELADAN. Tak perlu menyesal toh kita sudah menjadi bagian di dalamnya. KARENA DENGAN RASA BANGGA ITULAH KITA AKAN MAMPU MEMBAWA TELADAN MENJADI LEBIH BAIK. Kalau tidak suka dengan sesuatu di Teladan, jangan hanya diam saja dan bilang F*ck teladan. Kalau suka SMA xxx atau apa tak perlu pindah sekolah tor kan susah, ubahlah TELADAN menjadi seperti SMA xxx yang anda idamkan tapi tidak kesampaian sesuai kemampuan anda dan jangan pernah takut jika hasil akhirnya mengecewakan. Tidak ada salahnya mencoba lagian maksud anda baik.

Anda di rumah punya cermin to? Atau kalok gak kaca spion. Tatap wajah anda. Jangan menjerit! Itu wajah anda. Tersenyumlah, dan katakan “SAYA BANGGA MENJADI SISWA TELADAN” ( berlebihan memang -____- )

Sekali lagi tulisan ini sifatnya subyektif. Jadi, ini pendapat saya. Saya yakin pastinya anda punya pendapat lain. Ya to??

TELADAN!! JAYAMAHE !  

11 komentar:

  1. aku bangga mas .

    emang sih masih ada beberapa yang nggak memuaskan dri skolah .
    tapi .. no ones perfect, right ?

    lgipula ..
    skolah ini udah aku impiin sejak SD .
    bayangin ms .. SEJAK SD !

    mana masuknya pake masalah pula ..
    *selengkapnya baca blogku .
    hehe .

    BalasHapus
  2. saya juga bangga!!!

    sama kayak shuluh,dulu waktu sd, kalo di tanya mau smp mana? Jawabnya: "masih bingung,tapi sma nya sma1",,rada lebai juga sih,tapi kenyataan dulu mantepnya ya untuk sma,bukan smp.

    bagaimanapun, di sini aku mengalami banyak proses, hingga proses (sedikit)pendewasaan diri yang memiliki banyak hikmah, di sini aku tersadarkan akan sedikit cahayaNya, di sini aku mulai tersadarkan akan jalan kehidupan, mengenal banyak teman yang bisa aku dapati hikmah dan pelajaran dari mereka semua, belajar mengamati banyak hal....

    bersyukur bisa jadi salah satu bagian dari sma1...

    kebanggaan itu akan menyeruak....

    *ini jeki,,ada blog baru, di khansaazkiya.wordpress.com

    BalasHapus
  3. waaduh mas izzaaa haha on fire sekali anda :B
    yeaaaaah im proud to be a little piece from Teladan SHS Yogya. Ayoooo bikin kaos!!

    BalasHapus
  4. beda banget ma aku ya ...
    :D

    BalasHapus
  5. Naaah.. Kalau bisa, komen-komen di notes Facebook yang berjudul sama dengan artikel ini diposting sekalian di blog, dek.. Hehehe.. :P

    Mosok kudu komentar sik podo meneh.. Ndak lucu.. XD

    Anyway, keep the great work up! :)

    BalasHapus
  6. nice writing...

    aku juga bangga kok jadi alummni teladan!!!!

    walopun cen dadi cupu tenan pas kuliah,,tapi aku tep seneng kok,,,
    kayak anak kecil yang baru melihat dunia,,excited banget!!!!

    BalasHapus
  7. Jaman ketika aku masih SMA th 1970 di Yogyakarta, yang dikenal favourite:
    1. SMA I Teladan
    2. SMA III Padmanaba
    3. SMA VI Borjuis
    4. SMA IV.....

    BalasHapus
  8. :D
    Proud to be teladan. . .

    BalasHapus
  9. Ada yang pen masuk teladan, tapi gak kesampean. Ada yang udah masuk, tapi gak suka. Ah, hidup.

    BalasHapus
  10. mau nanya,kalau mau masuk ke SMA Teladan minimal NEM nya brapa ya? tolong dijawab ya kak makasih :))

    BalasHapus